Senin, 19 Maret 2012

Berbagi tugas suami istri

Tidak perlu melakukan makan malam mewah untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, mencuci piring ternyata lebih efektif membuat hubungan suami-istri menjadi lebih baik. Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi di Kanada.

Studi yang dilakukan di Universitas Western Ontario, Kanada, berdasarkan data yang diambil dari survey pada tahun 1986, 1992, 1998 dan 2005. Para responden dalam penelitian ini adalah pasangan yang aktif bekerja, baik suami atau istrinya saja ataupun keduanya.

Dilansir oleh science daily, hasil studi menyebutkan bahwa suami-istri yang lebih sering berbagi dalam melakukan pekerjaan rumah bersama memiliki tingkat keharmonisan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Namun jumlah pasangan yang melakukan hal tersebut saat ini sangat sedikit, yakni sekitar 25 persen dari keseluruhan responden.

suami-istri yang lebih sering berbagi dalam melakukan pekerjaan rumah bersama memiliki tingkat keharmonisan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Nilai positif lainnya yang dapat diambil dengan berbagi untuk mengerjakan pekerjaan dalam rumah tangga adalah mengurangi resiko perpisahan, perceraian hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Nilai positif lainnya yang dapat diambil dengan berbagi untuk mengerjakan pekerjaan dalam rumah tangga adalah mengurangi resiko perpisahan, perceraian hingga kekerasan dalam rumah tangga. Berbagi pekerjaan dalam rumah tangga tentunya dapat menekan biaya pengeluaran rumah tangga dengan tidak mempekerjakan pembantu rumah tangga.

Dari hasil studi tersebut, para ilmuwan menyarankan agar pasangan suami-istri agar lebih sering berbagi dalam mengerjakan urusan rumah tangga. Salah satu pekerjaan rumah tangga yang dapat dilakukan bersama ialah membersihkan rumah bersama. (sydh/MI)

http://www.voa-islam.com/muslimah/article/2010/11/01/11518/bersihbersih-rumah-bareng-bisa-buat-suami-istri-lebih-mesra/

Membina keluarga muslim

Keluarga yang harmonis adalah dambaan setiap orang. Keluarga sakinah, mawadah wa rahmah adalah keluarga yang tentram, harmonis, dan bahagia. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita bisa membina keluarga kita tetap sakinah, mawaddah wa rahmah?

1. Tanamkan Akidah dan Ajaran Islam yang Benar pada Keluarga.

Bagi seorang muslim, akidah adalah suatu hal yang sangat prinsipil, sebab hal itu menyangkut keyakinan dan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Dalam sebuah keluarga, seorang suami harus menjadi pengendali utama dalam keluarga. Ia harus mampu dan cakap dalam mengarahkan anak-istrinya pada hal-hal positif, yang sesuai dengan anjuran agama. Dia juga harus menjadi teladan atau contoh yang baik bagi anggota keluarga lainnya.

2. Memberikan Harta yang Halal untuk Keluarga.

Perlu disadari, agar istri dan anak kita menjadi orang yang saleh dan salehah, berikanlah mereka hanya nafkah yang halal. Jangan sekali-kali kita memberikan nafkah dari hasil korupsi, suap, judi atau hasil memeras orang lain.

3. Menumbuhkan Sikap Pengertian dan Amanah.

Sikap saling pengertian dan amanah sangatlah penting dalam sebuah keluarga. Ketika sifat saling pengertian dan kepercayaan diantara suami istri hilang, jangan berharap rumah tangga akan damai dan bahagia. Yang terjadi justru sebaliknya. Suami-istri bisa saling curiga. Percekcokan dan keributan bisa terjadi setiap waktu di rumah. Jika sudah demikian, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat berteduh yang menentramkan.

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya …begitu juga sang istri bertanggung jawab menjaga rumah tangganya dan harta sang suami," (Hadis Nabi)

4. Meluangkan Waktu untuk Rekreasi Bersama Keluarga di Luar Rumah.

Setiap manusia pasti mengalami kejenuhan dalam hidup ini. Apalagi orang yang selalu disibukkan dengan pekerjaan yang monoton, itu-itu saja. Suami jenuh dengan rutinitasnya setiap hari yang harus berangkat pagi buta mencari nafkah, dan pulang sore hari dengan tubuh lelah. Belum lagi jika lembur malam. Begitu pula sang istri, yang sehari-harinya hanya hanya di rumah, mencuci pakaian, masak dan mengurus anak-anak. Dalam kondisi jenuh seperti itu, tidak ada salahnya kita meluangkan waktu untuk melakukan rekreasi bersama keluarga dalam setiap jangka waktu tertentu.

Rekreasi bukan hanya diperlukan untuk melupakan kejenuhan, tetapi juga untuk membangun kebersamaan antar anggota keluarga. Pilihlah tempat-tempat rekreasi yang segar di alam terbuka, seperti ke kebun binatang, pantai, danau atau gunung. Sesuaikan dengan biaya yang Anda miliki.

Rekreasi pun bisa kita manfaatkan untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang kebesaran Allah Swt. Biasanya, suasana yang rileks dalam rekreasi justru lebih memudahkan anak-anak mengambil pelajaran dan bimbingan yang kita berikan daripada hanya mendengarnya dari guru agama di bangku sekolah.

Dengan begitu, rekreasi bisa bermanfaat bagi Anda, disamping menghilangkan kejenuhan, mempererat keakraban dan komunikasi antar anggota keluarga, juga menambah rasa syukur dan iman kepada Allah swt. sehingga keluarga kita selalu diliputi cahaya iman dan rasa syukur
.
5. Membaca Doa yang Diperintahkan Oleh Al Qur’an

"Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa," (QS. Al-Furqan: 74).

http://www.eramuslim.com/coach-corner/entrepreneur-motivation/sukses-adalah-hak-saya-membina-keluarga-dan-rumah-tangga.htm

Membuat bayi tersenyum

Melihat balita yang tertawa atau tersenyum membuat kita para orang tua pasti gembira bahkan akan ikut tersenyum juga. Hal inilah yang membuat saya penasaran, apa saja sihh yang biasanya membuat anak kami yang kecil itu tertawa atau sekedar tersenyum. Dan berikut ini adalah beberapa hal penyebab yang biasanya membuat anak-anak balita akan tertawa atau tersenyum:

1. Cii..Lukk..Baa..
Ini adalah hal yang paling sederhana yang hampir setiap bayi suka. Ya, layaknya mengagetkan & bermain petak umpet. Yaitu menyembunyikan wajah kita menggunakan tangan, atau dengan benda seperti selimut, bantal, dll.

2. Memainkan muka lucu
Bayi sangat suka melihat muka kita yang mendadak berubah menjadi lucu, bahkan terkadang bergaya memalukan karena bersikap konyol. Bahkan saat kita bersin, iapun bisa jadi tersenum.

3. Tiup bagian tubuhnya
Saat perut atau bagian tubuhnya seperti tangan/kaki kita tiup, ia akan geli dan akan tertawa. Tiupan angin yang menyentuh kulitnya itulah yang akan meresponnya.

4. Mainan bergerak & bersuara
Saat ada mainan yang bergerak didepannya ia akan senang, dan tak jarang langsung diambil tuk ia mainkan sambil ia tesenyum. Khususnya bila mainan tersebut mengeluarkan suara atau gerakan yang lucu.

5. Suara musik & lagu
Tak jarang saat sekecil mendengar sebuah lagu, tubuhnya akan bergoyang sambil ia tersenyum. Sebagian balita bahkan memiliki lagu favorit yang jika ia tiba-tiba mendengarnya (dari TV/Radio), otomatis akan tersenyum.

6. Melihat anggota keluarga
Biasanya ada orang-orang tertentu yang jika ia melihatnya, ia akan tersenyum. Orang yang dimaksud, bisa omnya, neneknya, kakaknya, atau tetangga. Biasanya orang yang dimaksud tersebut ada dalam memori sianak yang pernah membuatnya tertawa.

7. Melihat binatang
Selain mainan, binatang dapat membuatnya tersenyum. Tak harus binatang peliharaan yang lucu, binatang yang sering ada dirumah seperti semut, kecoa, cicak, dll pun dapat membuatnya tersenyum.

8. Suara mulut
Suara dengan karakter tertentu yang kita buat dari mulut kita dapat membuatnya tertawa. Seperti menirukan suara-suara hewan atau suara alat musik. Bahkan suara semburan mulut kitapun bisa. Dan tak jarang sikecil akan menirukan suara kita.

9. Dikelitikin
Dikelitikin ini adalah cara terakhir yang dapat kita lakukan agar sikecil tersenyum atau tertawa. Tentu dengan disesuaikan dengan kondisi sikecil dan dibarengi pula dengan gerakan atau suara-suara lucu.

Itulah beberapa poin yang biasanya dapat membuat anak kami tertawa atau tersenyum, tentu juga pada anak-anak balita pada umunya.

*Yusuf Erlangga

http://wirausahakeluarga.blogspot.com/2011/10/sebab-bayi-tersenyum-atau-tertawa.html

Manfaat keluarga berencana

Keluarga Berencana adalah salah satu usaha mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan dan penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi.

Tujuan KB :

Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
Menjarangkan kehamilan
Membatasai jumlah anak

Sasaran KB:

Ibu yang menderita penyakit menahun
Usia ibu yang menderita penyakit menahun
Pasangan usia subur dari 20 tahun atau lebih dari 30 tahun
Riwayat persalinan yang buruk
Keguguran berulang kali

Manfaat KB Bagi Ibu :

Perbaikan kesehatan
Peningkatan kesehatan
Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
Waktu yang cukup untuk istirahat
Menikmati waktu luang
Dapat melakukan kegiatan lain

Manfaat KB Bagi anak :

Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik


5 CARA BER-KB DAN MANFAATNYA MASING-MASING UNTUK ANDA

PIL KB

Diminum 1 pil setiap hari
Mencegah kehamilan selama tetap diminum 1 pil setiap hari
Cara yang baik untuk menunda atau menjarakkan kehamilan

Pil harus diminum setiap hari dimulai pada hari pertama haid. Gejala yang mungkin dirasakan : pusing-pusing, buah dada membesar dan nyeri bila disentuh, berat badan bisa naik hingga 2 kg. Bila gejala menetap, periksakan pada dokter/perawat. Karena pil KB ada bermacam-macam dan setiap jenis pil mempunyai reaksi yang berbeda terhadap tubuh maka perlu ditanyakan pada dokter/perawat pil mana yang sesuai untuk ibu.

SUNTIKAN KB

Disuntikan setiap 2-3 bulan
Mencegah kehamilan selama 2-3 bulan tergantung jenis suntikan
Baik untuk menunda atau menjarakkan kehamilan

Suntikan KB disuntikkan di lengan atau bokong oleh dokter/perawat. Gejala yang mungkin timbul biasanya pusing-pusing, bercak perdarahan sedikit diluar masa haid selama 2-8 hari, haid berkurang /tidak sama sekali. Bila gejala ini menetap, segera periksakan pada
dokter/perawat. Dan untuk mengetahui jenis suntikan yang sesuai untuk ibu, tanyakan juga pada dokter/perawat.

SPIRAL/IUD

Dipasang oleh dokter/perawat, dalam sekali kunjungan
Mencegah kehamilan 3-10 tahun tergantung jenis spiral atau sampai saat dikeluarkan oleh dokter/perawat
Praktis sebagai cara KB jangka panjang

Spiral itu sendiri adalah alat yang bentuknya kecil dan dipasang di dalam rahim. Bentuknya bermacam-macam ada yang berbentuk T, angka 7 dan multiload, terbuat dari plastik lapis tembaga. Gejala yang mungkin dirasakan biasanya mules-mules, haid tidak teratur, perdarahan ringan dan perut bagian bawah terasa tegang. Gejala ini sifatnya sementara, tapi bila menetap segera periksakan ke dokter/perawat. Mengenai spiral mana yang sesuai untuk ibu, tanyakan juga pada dokter/perawat.


SUSUK KB

Ditanam di bawah kulit melalui operasi kecil
Mencegah kehamilan hingga 5 tahun atau sampai saat dikeluarkan oleh dokter/perawat
Praktis sebagai cara KB jangka panjang

Gejala yang mungkin timbul antara lain : perdarahan tidak teratur, tidak haid dan berat badan naik dengan cepat. Segera periksakan diri ke dokter/perawat bila gejala ini menetap.

Sumber : Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Keluarga harmonis

Keluarga harmonis merupakan tanggungjawab
suami-isteri, bukan hanya isteri ataupun suami saja.

Keluarga bisa harmonis, suami-isteri dapat rukun jika
masing-masing mensyukuri apa yang ada pada
pasangannya.

Masalah tidak ada kecocokan 100 % merupakan hal yang
biasa karena suami-isteri adalah dua orang yang
berbeda, yang dibesarkan oleh keluarga yang berbeda,
untuk itu diperlukan saling pengertian kedua belah
pihak agar dapat menyesuaikan diri.
Wanita harus dapat membuat pasangannya 'merasa'
dibutuhkan secara moril, bukan secara materi,
janganlah terlalu berharap banyak akan pasangan kita,
selagi dia tidak mampu.

Tidak ada yang namanya kodrat perempuan dibawah suami.
Suami - isteri
sejajar, mitra yang saling bersatu padu menjalankan
bahtera rumah
tangga. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah
mufakat dan pembagian
tugas rumah tangga dibagi rata dan saling
bertanggungjawab. Suami-isteri ibarat puzzle,
potongannya saling melengkapi satu sama lain.
Apabila ada potongan yang tidak pas atau hilang maka
puzzle tidak akan
lengkap, demikianlah rumah tangga itu.

Suami-isteri perlu meluangkan waktu bersama seperti
re-honeymoon, atau berjauhan untuk sementara dengan
demikian akan timbul rasa kangen satu sama lain saat
berjauhan.

Rumah tangga yang sudah tidak harmonis, tidak
seharusnya menjadi
tanggungjawab istri untuk mengharmoniskannya kembali.
Jika seorang ibu berpikir demikian karena naluri
keibuan merasa tidak rela anak-anak harus menanggung
akibat dari kekacauan rumah tangga yang seharusnya
bisa kita kendalikan dengan baik.

Kalau ketidak cocokan itu memang sudah tidak dapat
diperbaiki lagi, dan berpisah dianggap jalan yg
terbaik, lebih baik berpisah dari pada anak dibesarkan
dalam keluarga yang tidak harmonis, anak-anak berhak
dibesarkan dalam kedamaian.

Perceraian tidak selalu berakibat buruk, apalagi kalau
setelah bercerai hubungan ortu masih tetap baik. Anak
akan tetap merasakan kasih sayang dan akan belajar
menerima kenyataan tanpa merasa terluka.

Minggu, 18 Maret 2012

Membina keluarga sukses

Artikel ini mengutip hasil penelitian Reuben Hill, profesor sosiologi di Universitas Minnesota, Amerika Serikat. Hill meneliti sekitar 300 keluarga, yang hasilnya bahwa bukan hanya keberuntungan yang memungkinkan beberapa keluarga bisa memiliki rumah tangga yang baik. Tetapi, ada cara-cara tertentu untuk mengelola waktu, bakat, dan uang mereka, untuk memperoleh hal-hal yang mereka inginkan. Hill berkeyakinan, keluarga-keluarga tersebut diorganisasi dengan cermat, dengan jalur komunikasi yang baik antara suami dan istri, antara orangtua dan anak-anak, dan efisien dalam mengelola sumber daya.

Penemuan penting Hill agar keluarga sukses:
1. Jangan tergesa-gesa kawin. Pria yang menikah di atas 25 tahun biasanya bisa memiliki rumah yang lebih baik dan pekerjaan yang lebih menarik. Ini biasa berkaitan dengan tinggat pendidikan yang memungkinkan mereka memperoleh pekerjaan yang baik dan gaji yang besar.

2. Jangan punya anak terlalu banyak. Dengan anak yang lebih sedikit, investasi bisa lebih banyak bagi setiap anak.

3. Bersiap-siaplah mengatasi keadaan yang tak terduga. Buat dan lakukan secara konsisten ”kebijaksanaan keluarga” seperti selalu membeli barang bermutu, membayar dengan tunai, hindari punya utang, membeli pakaian yang baik, dan lain-lain.

4. Bicarakan keputusan dengan bebas. Keluarga yang paling bahagia dengan keputusannya adalah mereka yang paling banyak membicarakannya.

5. Pilihlah pembuat keputusan dengan bijaksana. Dalam setiap keluarga yang sukses, ada satu orang yang punya penilaian yang lebih baik dan kesadaran keuangan yang lebih baik daripada yang lain. Orang yang mempunyai penilaian yang baik itulah yang memutuskan mengenai pengeluaran penting.

6. Bergantunglah pada kerabat Anda. Keluarga yang sukses sebagian besar bergantung pada kerabatnya untuk mendapatkan nasihat, bimbingan dan pertolongan lainnya, termasuk bantuan ekonomi, pengelolaan rumah tangga, perawatan anak, dan bantuan selama sakit.

Sumber: Mendidik Anak Volume I, Tim Mitra Utama, Jakarta, 1994

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1928077-apa-yang-membuat-sebuah-keluarga/#ixzz1pXkydHVm

Sukses mengatur keuangan keluarga

Masalah utama sebuah keluarga yang selalu ada biasanya seputar keuangan. Bisa karena kekurangan uang, kelebihan uang :) atau karena bingung bagaimana mengatur uang yang penghasilannya pas-pasan sedangkan kebutuhan selalu melebihi pemasukan.

Namun muara dari itu semua kata kuncinya adalah bagaimana mengatur keuangan keluarga atau pribadi dengan cerdas, cermat dan sebaik-baiknya. Karena masalah mengatur keuangan tidak memandang Anda orang miskin, menengah atau kaya. Karena siapa pun bisa mengatur keuangan keluarganya, maka bisa dikatakan 50% mereka sudah sukses dan berhasil dalam hal finansialnya.

Untuk itu pada tulisan kali ini kami akan membagi salah satu kiat yang diambil dari salah satu endorser MyFamily Accounting yaitu bapak Ahmad Gozali. Adapun beliau memberikan sebuah kiat dan tips rahasia bagaimana agar sebuah keluarga sukses dalam mengatur keuangan keluarganya. Adapun rahasia sukses tersebut adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini secara urut dan disiplin, yaitu:

Setiap kali menerima gaji maka langkah awal yang terpenting yang harus Anda lakukan pertama kali adalah dengan membayar cicilan hutang terlebih dahulu. Mengapa? Karena hutang adalah kewajiban terpenting yang wajib Anda penuhi kepada pihak lain apakah dari bank dan institusi finansial lainnya. Karena kedisiplinan Anda dalam membayar cicilan merupakan cerminan rapor dan nama baik Anda di mata mereka. Sekali saja Anda telat/mangkir membayar maka nama Anda akan masuk dalam blakck list yang patut diwaspadai nantinya. Sehingga menjaga nama baik sebagai seorang debitor sangat penting di sini, karena akan bermanfaat nantinya di masa yang akan datang. Selain itu pula dengan memprioritaskan membayar cicilan ini, berarti kita sudah menghargai para kreditor kita yang sudah berbaik hati meminjamkan uang kepada kita.
Setelah membayar cicilan hutang, selanjutnya yang Anda lakukan adalah berzakat atau memberikan sumbangan keagamaan. Loh kok begitu? Ya inilah salah satu bukti rasa syukur kita kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia rezeki kepada kita semua, sehingga kita bisa melakukan aktivitas ekonomi keseharian dengan lancar tanpa kekurangan. Dengan mengalokasikan dana khusus untuk berzakat ini maka sudah barang tentu Allah SWT akan semakin menambah karunia dan rezeki yang berlimpah kepada kita. Apakah kita mau semakin disayang oleh Sang Maha Pencipta dan Pemberi Rezeki kita? Maka berzakatlah
Setelah berzakat apa lagi ya? Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah menyisihkan minimal 10% penghasilan Anda untuk ditabung/investasi. Wow, kenapa kok menabungnya di depan ya? Bukannya kalau menabung itu di akhir alias kalau ada sisa ? :) He..he..he.. itulah salah satu kebiasaan buruk kita dengan menunggu kalau ada sisa uang di akhir bulan, padahal kenyataannya hampir selalu tidak ada yang tersisa bukan? Yang berarti kita tidak pernah akan bisa menabung. Nah, sekarang trend dan kebiasaan bagusnya adalah menabung di depan, dengan memotong langsung dari setiap kali menerima gaji/penghasilan. Untuk penjelasan selengkapnya tentang apa dan bagaimana disiplin dalam menabung ini sudah kami jelaskan di tulisan sebelumnya yang berjudul “Kiat Menabung Bagi Penghasilan Pas-Pasan“.
Nah langkah yang terakhir ini baru yang pasti kita sukai bersama yaitu silahkan habiskan uang gaji/penghasilan yang tersisa :) Silahkan kita habiskan untuk memenuhi berbagai keperluan rutin keluarga seperti belanja isi dapur, makan, lauk-pauk, asuransi, sekolah anak, rekreasi, beli baju dan lain lagi sepuasnya :) Enak bukan? Ya tentu saja ini boleh Anda lakukan karena kita sebelumnya sudah memenuhi segala pos-pos penting yang bisa mengakibatkan kacau balaunya kondisi keuangan keluarga seperti senang mengulur waktu membayar cicilan hutang, lupa berzakat dan tidak sempat menabung karena sudah kehabisan duluan dan mengharap uang sisa. Dan dengan mengikuti langkah dari 1-4 di atas tentu kita semua bakal meraih kesuksesan dalam mengatur keuangan keluarga tanpa pusing dan stres.

Semoga rahasia sukses mengatur keuangan keluarga di atas dapat bermanfaat bagi kita semua, yang tentu saja kalau mau meraihnya harus dengan cara dipraktekkan/diterapkan langsung. Selamat mencoba!

http://myfamilyaccounting.wordpress.com/2010/05/19/rahasia-sukses-mengatur-keuangan-keluarga/